Negara yang berdaya saing adalah negara yang mampu melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non-fisik yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusianya. Kedua pembangunan itu salah mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan sumber daya manusia sangat identik dengan sebuah pendidikan, oleh karenanya dapat dikatakan bahwa, sebuah negara dengan pendidikan yang baik akan mendorong pada pembangunan. Bahkan tidak sedikit negara yang maju karena memulai pembangunan justru dimulai dari membangun SDM melalui pendidikan (Ali. M, 2009).
Banyak aktivitas yang dilakukan dalam proses pendidikan, salah satunya adalah literasi. Menurut Robinson (Pranowo, 2007, hlm.6), literasi adalah kemampuan membaca dan menulis secara baik untuk berkompetisi ekonomis secara lengkap. Hal ini menunjukkan secara mendasar literasi adalah kegiatan membaca dan menulis walaupun dalam perkembangannya saat ini banyak turunan dari istilah literasi itu sendiri seperti literasi teknologi, literasi media dan literasi lainnya (Musthafa, 2008, hlm.14). Salah satu kegiatan yang ada dalam literasi tentunya membaca buku, membaca buku cenderung menjadi sebuah kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh siswa di Indonesia khususnya, hal ini disebabkan karena banyak faktor seperti kebiasaan orang Indonesia yang senang menonton dari pada membaca, ketersediaan buku sebagai bahan bacaan serta kurangnya minat orang Indonesia untuk membaca serta peran pemerintah yang masih belum optimal dalam meningkatkan budaya membaca.
Baca Full Text (PDF)