Merindu keabadian

Merindu keabadian

Oleh | Minggu, 22 November 2015 21:36 WIB | 1.990 Views

Bisakah engkau mengartikan ucap kata demi kata saat hati hidup fana.

Pabila kata andai tak boleh kuucapkan
Izinkan aku untuk tak memenangkan keputusasaan.

Karena Semangatku akan selalu besar dari sekadar patahku. Kehidupan hanya sebentar dan itulah hal yang tak ingin ku sia-siakan.


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Sastra Lainnya
Manusia Jero Botol, Karya Gusjur Mahesa dari IKIP Siliwangi
Sabtu, 03 September 2022 07:26 WIB
Manusia Jero Botol, Karya Gusjur Mahesa dari IKIP Siliwangi
Cerita berkisar dari seorang gadis yang selalu dikekang oleh ibunya yang sering disebut Mamih, gadis itu bernama Dora. Ayah Dora sudah meninggal sejak Dora masih kecil. Dora adalah gadis dari kalangan yang berada karena dirumah ..
DIKSI
Rabu, 09 Maret 2016 10:26 WIB
DIKSI
Aku kehilangan diksi dalam bait-baitku Mungkin, telah kau sembunyikan di atas lazuardi Bagaimana bisa ku gapai kembali Sementara petang datang di teluk pantai jiwaku.. Lariku begitu kencang, hingga sesak menahanku untuk pergi,
Saat Waktu Belum Berbilang
Senin, 12 Oktober 2015 11:55 WIB
Saat Waktu Belum Berbilang
Hai cahaya di balik jendela, Ku lihat sinarmu begitu menderang mengusik sepiku, Ku buka perlahan di balik renda gading yang tengah tua Saat itu ku buka jemariku untuk menari dengan hatiku
Siapa kamu?
Kamis, 13 Agustus 2015 11:42 WIB
Siapa kamu?
Aku tak mampu jujur saat kau menanyakan siapa diriku? Bahkan akupun belum sepenuhnya mengenal diriku. Semesta sudah tau jalan mana yang harus ku lalui, para pemimpi yang berjiwa besar dengan kerapuhan yang sedang ditata dengan sebaik-baiknya teka teki yang yang terpecahkan.