Aku kehilangan diksi dalam bait-baitku Mungkin, telah kau sembunyikan di atas lazuardi Bagaimana bisa ku gapai kembali Sementara petang datang di teluk pantai jiwaku.. Lariku begitu kencang, hingga sesak menahanku untuk pergi,
Bisakah engkau mengartikan ucap kata demi kata saat hati hidup fana. Pabila kata andai tak boleh kuucapkan Izinkan aku untuk tak memenangkan keputusasaan.
Hai cahaya di balik jendela, Ku lihat sinarmu begitu menderang mengusik sepiku, Ku buka perlahan di balik renda gading yang tengah tua Saat itu ku buka jemariku untuk menari dengan hatiku
Aku tak mampu jujur saat kau menanyakan siapa diriku? Bahkan akupun belum sepenuhnya mengenal diriku. Semesta sudah tau jalan mana yang harus ku lalui, para pemimpi yang berjiwa besar dengan kerapuhan yang sedang ditata dengan sebaik-baiknya teka teki yang yang terpecahkan.
Alangkah syahdu menjadi kepompong;berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba waktu untuk menjadi kupu-kupu, tak ada pilihan lain selain terbang menari melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia
Yang aku tau hanyalah ALLAH yang Maha Mengetahui atas apa yang tak ku ketahui…dan, yang aku tau hanyalah syukur yang bisa ku panjatkan atas ingatku yang aku ketahui…
Terkadang, cemburu menjadi hal yang sangat misterius. Ia datang pada waktu yang salah dan hubungan yang keliru. Terkadang, tidak ada pilihan lain untuk menghindar dari rindu yang menyakitkan, selain menjauh dan perlahan melupakan