Salah Rindu

Salah Rindu

Oleh | Rabu, 26 November 2014 08:03 WIB | 2.742 Views

Tak ada yang dapat ku dengar, katamu yang menggemaskan

memerahkan pipiku ini,

Setiap kali ku berjumpa, memakai warna baru ada saja celotehmu berirama

hih, rasanya ingin kembali pujian itu menguliti

Kutemukan mata yang menari- nari dalam bahagia

Mengejar ngejar langkahku di atas lazuardi,

ah,

aku hanya melamun saja…  lirih hatiku,

baru tersadar saat helaan nafas ke sembilan, dag dug tak menentu

oh, nyatanya hanya dalam bayang semu,

tak tau harus ku sembunyikan dimana cemburu yang keliru,

oh,

masih kusimpan apik deretan waktu, dan semuanya berlalu seiring langkahku pada-Mu

berulang, atas upaya hijarahku… yaa… upaya hijrahku untuk-Mu

 

“Terkadang, cemburu menjadi hal yang sangat misterius. Ia datang pada waktu yang salah dan hubungan yang keliru.”
“Terkadang, tidak ada pilihan lain untuk menghindar dari rindu yang menyakitkan, selain menjauh dan perlahan melupakan.”

Cinta. (baca cinta dengan titik)


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Sastra Lainnya
Manusia Jero Botol, Karya Gusjur Mahesa dari IKIP Siliwangi
Sabtu, 03 September 2022 07:26 WIB
Manusia Jero Botol, Karya Gusjur Mahesa dari IKIP Siliwangi
Cerita berkisar dari seorang gadis yang selalu dikekang oleh ibunya yang sering disebut Mamih, gadis itu bernama Dora. Ayah Dora sudah meninggal sejak Dora masih kecil. Dora adalah gadis dari kalangan yang berada karena dirumah ..
DIKSI
Rabu, 09 Maret 2016 10:26 WIB
DIKSI
Aku kehilangan diksi dalam bait-baitku Mungkin, telah kau sembunyikan di atas lazuardi Bagaimana bisa ku gapai kembali Sementara petang datang di teluk pantai jiwaku.. Lariku begitu kencang, hingga sesak menahanku untuk pergi,
Merindu keabadian
Minggu, 22 November 2015 21:36 WIB
Merindu keabadian
Bisakah engkau mengartikan ucap kata demi kata saat hati hidup fana. Pabila kata andai tak boleh kuucapkan Izinkan aku untuk tak memenangkan keputusasaan.
Saat Waktu Belum Berbilang
Senin, 12 Oktober 2015 11:55 WIB
Saat Waktu Belum Berbilang
Hai cahaya di balik jendela, Ku lihat sinarmu begitu menderang mengusik sepiku, Ku buka perlahan di balik renda gading yang tengah tua Saat itu ku buka jemariku untuk menari dengan hatiku