Mata saya setidaknya fokus sekitar sembilan menit ketika menonton video yang berjudul 62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah yang diunggah oleh akun Youtube Narasi Newsroom, saya sangat takjub, dalam hati saya berucap, mungkin inilah contoh kolaborasi antara Jurnalistik, Bahasa dan Teknologi.
Siapapun pasti sedih dengan mewabahnya virus corona, hampir semua sendi kehidupan terpukul dengan adanya wabah ini, bagaimana tidak, banyak aktifitas yang harus benar-benar dibatasi bahkan dihentikan, demi menekan penyebaran virus yang bernama resmi Covid-19 ini. Semua bergerak, berusaha untuk berperan. Lalu bagaimana bahasa Indonesia ditengah wabah corona ini?
Ada yang unik dari ramainya pemberitaan demo mahasiswa beberapa waktu kebelakang, sebagai orang yang bahasa, saya berusaha mencermati fenomena ini. Hal ini karena terbilang baru untuk aktifitas demo yang di tahun-tahun kebelakang posternya begitu sangat keras dan secara spesifik menuliskan tuntutan.
Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam rangkaian Pilres 2019 tahun ini selalu ditunggu oleh masyarakat, baik untuk pendukung salah satu calon untuk menguatkan alasan untuk memilihnya 17 april mendatang, atau swing voter yang berharap segera dapat menentukan pilihan setelah selesai acara debat.
Awal bulan keenam setiap tahunnya diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, ideologi Bangsa Indonesia yang jauh bertahun-tahun silam lahir sebagai sebuah kesepakatan, sebuah pemahaman bersama akan mimpi tumbuhnya sebuah bangsa yang maju, sejahtera dan juga beradab.